Kamis, 09 Januari 2014

Tuhan... lebih baik seperti Nabi Isa yang dilahirkan tanpa seorang ayah...


Tuhan.. bukan ingin aku tak bersyukur atas kehidupan yang Engkau setting untuk ku. Tak ayal aku selalu terlihat pilu menerima kenyataan yang terkadang terkesan mengeluh.

Tuhan.. bagaimana jika aku bak Nabi Isa putra Maryam yang dilahirkan tanpa seorang ayah. Aku tak perlu menangis hanya karena melihat seorang ayah menggendong anaknya sambil membeli es krim kesukaannya. Aku tak perlu lagi menangis ketika ada anak yang dijemput ketika sekolah usai. Aku tak perlu lagi menangis ketika waktu belajar di rumahku tidak ditemani oleh sesosok ayah seperti kebanyakan orang. Aku tak perlu lagi menangis ketika aku tak mendapatkan kasih sayang sedikitpun dari seorang ayah.

Tuhan.. bagaimana jika aku seperti Nabi Isa putra Maryam yang dilahirkan tanpa seorang ayah. Aku tak perlu lagi iri ketika teman-temanku selalu mendapatkan hadiah dikala berprestasi. Aku tak perlu lagi iri ketika rapotku tidak di ambil oleh ayah padahal nilaiku selalu dapat pujian dari guru-guru. Aku tak perlu lagi iri ketika aku harus bekerja untuk biayai sekolah ku sendiri tidak seperti anak-anak se usiaku yang lain.

Tuhan.. bagaimana jika aku layaknya Nabi Isa putra Maryam yang dilahirkan tanpa seorang ayah. Aku tak perlu lagi terenyuh ketika aku harus berjabat tangan dengan sesosok perempuan yang tak ku kenal dan memaksa ku untuk menyebut dengan sebutan ibu. Aku tak perlu lagi terenyuh ketika aku harus memeluk dan mencium anak laki-laki kecil dan memaksaku untuk menyebut dengan sebutan adik. Aku tak perlu lagi terenyuh ketika aku harus dititipkan kepada orang lain agar aku dapat survive sampai aku bisa mendapatkan uang untuk membiayai kehidupanku dari hasil lelahku sendiri.


Tuhan... aku percaya bahwa Engkau telah menyiapkan rencana besar untuk ku dan Engkau telah menjanjikan bahwa di dalam 1 kesulitan terdapat 2 kemudahan. Tuhan... aku hanya semut kecil yang tak berdaya dan meminta keberadaan-Mu untuk memeluk ku. Tuhan... di balik besarnya masalahku... aku percaya bahwa ada Engkau yang lebih besar. Allahu Akbar...