Suatu ketika aku mencoba browsing mengenai akhwat sejati......
sebuah artikel yang membuatku berdecak kagum.. "INILAH AKHWAT SEJATI"
Seorang gadis kecil bertanya pada
ayahnya,
“Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?”.
“Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?”.
Sang ayah pun menoleh sambil
kemudian tersenyum : Anakku …
Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat
dari kecantikan paras wajahnya,
tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.
tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari
bentuk tubuhnya yang memesona, tetapi
dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu
banyaknya kebaikan yang ia
berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.
berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.
Akhwat sejati bukan dilihat dari
seberapa indah lantunan suaranya,
tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat sejati bukan dilihat dari
keahliannya berbahasa, tetapi dilihat
dari bagaimana caranya ia berbicara.
dari bagaimana caranya ia berbicara.
Sang ayah diam sejenak sembari
melihat ke arah putrinya.
“Lantas apa lagi Abi?”, sahut putrinya.
Ketahuilah putriku …
“Lantas apa lagi Abi?”, sahut putrinya.
Ketahuilah putriku …
Akhwat sejati bukan dilihat dari
keberaniannya dalam berpakaian tetapi
dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari
kekhawatirannya digoda orang di jalan
tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi
tergoda.
tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi
tergoda.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari
seberapa banyak dan besarnya ujian
yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu
dengan penuh rasa syukur.
yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu
dengan penuh rasa syukur.
Dan ingatlah …
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi
dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi
dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.
Setelah itu sang anak kembali
bertanya, “Siapakah yang dapat menjadi
kriteria seperti itu, Abi?”
kriteria seperti itu, Abi?”
Sang ayah memberikannya sebuah buku
dan berkata,”Pelajarilah mereka!”
Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri
Rosulullah”
Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri
Rosulullah”
Khusus buat para aktivis… bacalah :
Akhwat sejati tidak dilihat dari
jilbabnya yang anggun, tetapi dilihat
dari kedewasaannya dalam bersikap.
dari kedewasaannya dalam bersikap.
Akhwat sejati tidak dilihat dari
retorikanya ketika aksi, tetapi
dilihat dari kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan.
dilihat dari kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan.
Akhwat sejati tidak dilihat dari
banyaknya ia berorganisasi, tetapi
sebesar apa tanggungjawabnya dalam menjalankan amanah.
sebesar apa tanggungjawabnya dalam menjalankan amanah.
Akhwat sejati tidak dilihat dari
kehadirannya dalam syuro’, tetapi
dilihat dari kontribusinya dalam mencari solusi dari suatupermasalahan.
dilihat dari kontribusinya dalam mencari solusi dari suatupermasalahan.
Akhwat sejati tidak dilihat dari
tasnya yang selalu membawa Al -
Qur’an, tetapi dilihat dari hafalan dan pemahamannya akan kandungan
Al- Qur’an tersebut.
Qur’an, tetapi dilihat dari hafalan dan pemahamannya akan kandungan
Al- Qur’an tersebut.
Akhwat sejati tidak dilihat dari
aktivitasnya yang seabrek, tetapi
bagaimana ia mampu mengoptimalisasi waktu dengan baik.
bagaimana ia mampu mengoptimalisasi waktu dengan baik.
Akhwat sejati tidak dilihat dari
IP-nya yang cumlaude, tetapi bagaimana
ia mengajarkan ilmunya pada umat.
ia mengajarkan ilmunya pada umat.
Akhwat sejati tidak dilihat dari
tundukan matanya ketika interaksi,
tetapi bagaimana ia mampu membentengi hati.
tetapi bagaimana ia mampu membentengi hati.
Akhwat sejati tidak dilihat dari
partisipasinya dalam menjalankan
kegiatan, tetapi dilihat dari keikhlasannya dalam bekerja.
kegiatan, tetapi dilihat dari keikhlasannya dalam bekerja.
Akhwat sejati tidak dilihat dari
sholatnya yang lama, tetapi dilihat
dari kedekatannya pada Robb di luar aktivitas sholatnya.
dari kedekatannya pada Robb di luar aktivitas sholatnya.
Akhwat sejati tidak dilihat kasih
sayangnya pada orang tua dan teman -
teman, tetapi dilihat dari besarnya kekuatan cinta pada Ar – Rahman
Ar- Rahiim..
teman, tetapi dilihat dari besarnya kekuatan cinta pada Ar – Rahman
Ar- Rahiim..
Akhwat sejati tidak dilihat dari
rutinitas dhuha dan tahajjudnya,
tetapi sebanyak apa tetesan air mata penyesalan yang jatuh ketika sujud
Akhwat sejati tidak dilihat dari rutin dan
konsistennya menggunakantetapi sebanyak apa tetesan air mata penyesalan yang jatuh ketika sujud
jilbab dan tidak akan menganggap dirinya lebih sempurna dibandingkan
para akhwat lainnya yang belum berhijab, tetapi bagaimana ia mampu
membimbing dengan penuh kesabaran & keikhlasan para akhwat lainnya
supaya menggunakan jilbabnya dengan konsisten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar